Sabtu, 19 Januari 2013

Astronom AS Temukan Galaxi Raksasa


Astronom AS Temukan Galaxi Raksasa
Galaxi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Astronom yang berbasis di Amerika Serikat menemukan sebuah gugusan galaksi raksasa yang disebut sebagai struktur galaksi paling besar di alam semesta pada jarak sekitar 5,7 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Menurut laporan Reuters, gugusan galaksi dengan nama resmi SPT-CLJ2344-4243 itu disebut Phoenix, seperti nama burung mitologis yang bisa bangkit dari kematian.

Pusat Astrofisika Smithsonian Harvard mengungkapkan dalam rilisnya bahwa observasi terhadap gugusan galaksi dengan laju pembentukan bintang sangat besar itu mungkin akan memaksa para astronom memikirkan lagi bagaimana struktur sebesar itu dan galaksi yang ada di dalamnya berkembang dari waktu ke waktu.

Menurut Michael McDonald dari Massachusets Institute of Technology, Phoenix juga bisa menjadi salah satu pijakan pemikiran tentang fenomena-fenomena keajaiban astronomi akhir-akhir ini.

"Sementara galaksi-galaksi di pusat kebanyakan klaster mungkin tidur selama milyaran tahun, pusat galaksi gugusan yang satu ini seperti bangkit dari kematian dengan membentuk formasi bintang-bintang baru," kata McDonald, penulis utama makalah ilmiah tentang Phoenix yang muncul di jurnal Nature edisi 16 Agustus.

Berdasarkan observasi dari Observatorium Chandra X-ray milik NASA, National Science Foundation's South Pole Telescope dan delapan observatorium lainnya, para peneliti mengungkapkan gugusan Phoenix berhubungan dengan pembentukan sekitar "740 masa surya" atau bintang per tahun.

Sebagai perbandingan, gugusan Perseus hanya mampu membentuk bintang-bintang 20 kali lebih lambat dari Phoenix. "Ini sangat besar," ungkap Marie Machacek, ahli astrofisika dari Observatorium Astrofisika Smithsonian.

Menurut Machacek, gugusan sangat besar seperti Phoenix dapat menampung ribuan galaksi dan masih banyak yang harus dipelajari tentang apa yang terjadi di dalamnya.

Selama ini lubang hitam sangat besar yang ada di tengah kelompok galaksi dihubungkan dengan laju pembentukan bintang yang lambat karena mereka memompa energi ke dalam sistem yang menghambat pendinginan gas yang diperlukan untuk pembentukan bintang.

Namun para peneliti mengatakan ledakan masif bintang yang terlihat di Phoenix, saat dia melahirkan dua bintang per hari, menunjukkan bahwa pusat lubang hitam di gugusan galaksi gagal mempengaruhi pembentukan bintang.

Menurut Pusat Astrofisika Smithsonian Harvard, bintang yang terbentuk di Phoenix adalah yang terbanyak dan terbesar yang pernah diobservasi.
Redaktur: Taufik Rachman
Sumber: antara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar