Sabtu, 06 April 2013

Proses Terjadinya Galaksi

Proses Terbentuknya Galaksi


Galaksi adalah sekumpulan bintang, planet, gas, dan debu antariksa yang membentuk suatu kelompok yang sangat besar sehingga dapat diamati ditengah luasnya alam semesta. Galaksi terkecil tersusun dari jutaan bintang, jumlah ini masih jauh lebih sedikit dari Galaksi terbesar yang berkisar antara 1 triliun bintang. Ada 3 bentuk dasar: spiral, dimana lengan dari material galaksi keluar dalam bentuk cakram dari tonjolan di tengahnya, barred spiral, dimana lengan dari material galaksi keluar dari cakram dari pusat yang berbentuk seperti batang, dan elips, dimana bintang yang berada di dalam galaksi itu tersebar kedalam dan membentuk tonjolan tanpa adanya lengan atau cakram. Sebagai perbandingan, galaksi Bima Sakti, tempat kita tinggal, juga menjadi rumah bagi dua sampai empat ratus ribu juta bintang dan diklasifikasikan sebagai barred spiral.

Gambar yang menunjukkan rangkaian Hubble. Pada bagian kiri adalah bentuk galaksi elips, dengan bentuk mulai dari cakram (E0) sampai memanjang (E7). Sedangkan tipe-S0 merupakan bentuk perpaduan antara galaksi bentuk elips dan galaksi yang berbentuk spiral. Sedangkan pada bagian kanan atas merupakan deretan galaksi berbentuk spiral padat (Sa) sampai ke spiral yang longgar (Sc). Sedangkan pada bagian kanan bawah merupakan deretan galaksi dengan bentuk barred spiral. (VILLE KOISTINEN) Usaha dalam menjelaskan Rangkaian Hubble — taksonomi mengenai galaksi — sangatlah rumit. Galaksi dengan tipe yang berbeda diluar dari tipe diatas jelas sekali menunjukkan bahwa galaksi terbentuk melalui jalan evolusi yang berbeda. Sampai saat ini, penjelasan itu rupanya masih jauh dari jangkauan para ilmuwan. Benson dan Devereux menggabungkan data dari inframerah yang dipancarkan oleh 2 Micron All Sky Survey (2MASS) dan memakai model kompoter canggih GALFORM untuk mereka ulang sejarah evolusi dari alam semesta lebih dari 13 milyar tahun lalu. Yang mengejutkan adalah, perhitungan mereka tidak hanya menghasilkan berbagai bentuk galaksi yang berbeda, tapi juga jumlah relatif mereka.“Kami sangat terkejut bahwa ternyata model yang kami gunakan mampu menghasilkan banyak prediksi dan mengetahui beranekaragamnya tipe-tipe galaksi dengan dengan sangat tepat” Kata







2). Nama-nama ilmuwan astronomi
a. Ilmuwan Astronomi Modern

Astronom berkebangsaan Polandia yang bernama Nicolaus Copernicus (nama Polandianya: Mikolaj Kopernik), dilahirkan tahun 1473 di kota Torun di tepi sungai Vistula Polandia. Dia berasal dari keluarga berada. Sebagai anak muda belia Copernicus belajar di Universitas Cracow, selaku murid yang menaruh minat besar terhadap ihwal ilmu perbintangan. Pada usia dua puluhan dia pergi melawat ke Italia, belajar kedokteran dan hukum di Universitas Bologna dan Padua yang kemudian dapat gelar Doktor dalam hukum gerejani dari Universitas Ferrara. Copernicus menghabiskan sebagian besar waktunya tatkala dewasa selaku staf pegawai Katedral di Frauenburg (istilah Polandia: Frombork), selaku ahli hukum gerejani yang sesungguhnya Copernicus tak pernah jadi astronom profesional, kerja besarnya yang membuat namanya melangit hanya berkat kerja sambilan. Selama berada di Italia, Copernicus sudah berkenalan dengan ide-ide filosof Yunani Aristarchus dari Samos (abad ke-13 SM). Filosof ini berpendapat bahwa bumi dan planit-planit lain berputar mengitari matahari. Copernicus jadi yakin atas kebenaran hipotesa "heliocentris" ini dan tatkala dia menginjak usia empat puluh tahun dia mulai mengedarkan buah tulisannya diantara teman-temannya dalam bentuk tulisan-tulisan ringkas, mengedepankan cikal bakal gagasannya sendiri tentang masalah itu. Copernicus memerlukan waktu bertahun-tahun melakukan pengamatan, perhitungan cermat yang diperlukan untuk penyusunan buku besarnya De Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang Revolusi Bulatan Benda-benda Langit) yang melukiskan teorinya secara terperinci dan mengedepankan pembuktiannya. Di tahun 1533 tatkala usianya menginjak enam puluh tahun, Copernicus mengirim berkas catatan-catatan ceramahnya ke Roma. Di situ dia mengemukakan prinsip-prinsip pokok teorinya tanpa mengakibatkan ketidaksetujuan Paus. Baru tatkala umurnya sudah mendekati tujuh puluhan Copernicus memutuskan penerbitan bukunya dan baru tepat pada saat meninggalnya dia dikirimi buku cetakan pertamanya dari si penerbit. Ini tanggal 24 Mei 1543.Dalam buku itu Copernicus dengan tepat mengatakan bahwa bumi berputar pada porosnya, bahwa bulan berputar mengelilingi matahari dan bumi, serta planet-planet lain semuanya berputar mengelilingi matahari. Tapi seperti halnya para pendahulunya dia membuat perhitungan yang serampangan mengenai skala peredaran planet mengelilingi matahari. Dia membuat kekeliruan besar karena yakin betul bahwa orbit mengandung lingkaran-lingkaran. Jadi bukan saja teori ini ruwet secara matematik, tapi juga tidak betul. Meski begitu bukunya lekas mendapat perhatian besar. Para astronom lain pun tergugah terutama astronom berkebangsaan Denmark, Tycho Brahe yang melakukan ah yang membikin Johannes Kepler akhirnya mampu merumuskan hukum-hukum gerakpengamatan lebih teliti dan tepat terhadap gerakan-gerakan planet. Dari data-data hasil pengamatan inil planet yang tepat.


Meski Aristarchus lebih dari tujuh belas abad lamanya sebelum Copernicus sudah mengemukakan persoalan-persoalan menyangkut hipotesa peredaran benda-benda langit adalah layak menganggap Copernicus orang yang memperoleh penghargaan. Sebab betapapun Aristarchus sudah mengedepankan pelbagai masalah yang mengandung inspirasi, namun dia tak pernah merumuskan teori yang cukup terperinci sehingga punya manfaat dari kacamata ilmiah. Tatkala Copernicus menggarap perhitungan matematik hipotesa-hipotesa secara terperinci, dia berhasil mengubahnya menjadi teori ilmiah yang punya arti dan guna. Dapat digunakan untuk dugaan-dugaan, dapat dibuktikan dengan pengamatan astronomis, bermanfaat dibanding teori yang terdahulu bahwa dunia yang jadi sentral ruang angkasa. Jelaslah dengan demikian teori Copernicus telah merevolusionerkan konsep kita tentang angkasa luar dan sekaligus sudah merombak pandangan filosofis kita. Namun dalam hal penilaian mengenai arti penting Copernicus, haruslah diingat bahwa astronomi tidaklah mempunyai jangkauan jauh dalam penggunaan praktis sehari-hari seperti halnya fisika kimia dan biologi Tetapi jika semata-mata kita mengarahkan perhatian hanya kepada pengaruh langsung Copernicus di bidang teknologi, kita akan kehilangan arti penting Copernicus yang sesungguhnya. Buku Copernicus punya makna yang tampaknya tak memungkinkan baik Galileo maupun Kepler menyelesaikan kerja ilmiahnya. Kesemua mereka adalah pendahulu-pendahulu yang penting dan menentukan bagi Newton dan penemuan merekalah yang membikin kemungkinan bagi Newton merumuskan hukum-hukum gerak dan gaya beratnya. Secara historis penerbitan De Revolutionobus Orbium Coelestium merupakan titik tolak astronomi modern. Lebih dari itu merupakan titik tolak pengetahuan modern.


b. ilmuwan Astronomi Sebelum Masehi

1. Anaximander (610-546 sM)
Seorang ilmuwan Yunani yang sering disebut sebagai "Bapak Ilmu Astronomi". Ia menganggap bentuk Bumi sebagai silinder dan angkasa berputar tiap hari mengelilinginya.

2. Aristarchus (abad ke-3 sM)
Seorang ilmuwan Yunani yang percaya bahwa Matahari adalah pusat alam semesta. Ia orang pertama yang menghitung ukuran relatif Matahari, Bumi dan Bulan. Ia menemukan bahwa diameter bulan lebih dari 30% diameter Bumi (sangat dekat dengan nilai sebenarnya yaitu 0,27 kali diameter bumi). Ia juga memperkirakan bahwa Matahari memiliki diameter 7 kali diameter Bumi. Ini kira-kira 15 kali lebih kecil dari ukuran sebenarnya yang kita ketahui saat ini.

3. Aristoteles (384-322 sM)
Seorang ilmuwan Yunani yang percaya bahwa Matahari, Bulan dan planet-planet mengitari Bumi pada permukaan serangkaian bola angkasa yang rumit. Ia mengetahui bahwa Bumi dan Bulan berbentuk bola dan bahwa bulan bersinar dengan memantulkan cahaya Matahari, tetapi ia tak percaya bahwa Bumi bergerak dalam Antariksa ataupun bergerak dalam porosnya

4. Eratosthenes (276-196 sM)
Seorang ahli astronomi Yunani yang pertama-tama mengukur besarnya Bumi secara teliti. Ia mencatat perbedaan ketinggian Matahari di langit sebagaimana terlihat pada tanggal yang sama dari dua tempat pada garis utara-selatan yang jaraknya diketahui. Dari pengamatannya, ia menghitung bahwa Bumi mestinya bergaris tengah 13.000 km. Hampir tepat dengan angka yang sebenarnya (12.756,28 km pada katulistiwa).





3). A. Komet

Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki orbit garis edar sendiri yang bentuknya sangat lonjong. Komet biasa disebut sebagai bintang berekor karena sifatnya yang bercahaya terang dan memiliki ekor gas debu yang sangat panjang.



B. Meteorit

Meteorit adalah benda-benda di luar angkasa dengan kecepatan yang cepat. Jumlah meteorit di angkasa raya tidak terhitung karena sangat banyak dengan berbagai bentuk, jenis, bahan kandungan, warna, sifat dan sebagainya.

C. Asteroid

Orbit asteroid terutama di antara Mars dan Yupiter. Kebanyakan eksentrisiteitnya besar, nisalnya Adones e=0,78 pheriheliunnya sampai orbit Merkurius, Hidalgo=0,65 (mencapai orbit Mars), Incrarus e=0-,83(pheriliumnya sangat dekat dengan matahari).



4). Tata Koordinat Kosmografi

1). Di dalam astronomi, tata koordinat langit adalah tata koordinat yang digunakan untuk memetakan posisi di langit. Umumnya digunakan dua koordinat yang didefinisikan pada dua lingkaran besar acuan pada bola langit dan dinyatakan dalam satuan sudut. Kedua lingkaran besar tersebut adalah:

1. bidang fundamental: yaitu lingkaran besar yang tegak lurus garis penghubung kedua kutub tata koordinat. Koordinat pertama dihitung dari bidang fundamental ke arah kutub atau sebaliknya.

2. lingkaran bujur nol: yaitu lingkaran besar yang melewati kedua kutub tata koordinat dan didefinisikan sebagai titik awal. Koordinat kedua dihitung dari lingkaran bujur nol ke lingkaran bujur obyek.

Tata koordinat langit hanya menaruh perhatian pada "arah" letak sebuah benda langit saja, dan tidak memperhitungkan jarak benda langit tersebut.



Artikel bertopik astronomi dan luar angkasa ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
5). Penemuan Muthakir
a. Teori Kontraksi oleh Helmholz
Teori ini mengemukakan bahwa panas yang di timbulkan matahari dari mengkerut maka energi potensialnya dikeluarkan dalam bentuk panas dan radiasi sinar.
a. Teori Inti oleh Bothe
Teori ini mengemukakan bahwa dalam keadaan panas dan tekanan yang sangat tinggi, atom-atom pada inti matahari kehilangan elektronnya menjadi atom telanjang ini, bergerak ke berbagai arah dengan kecepatan luar biasa. Akibatnya terjadi tabrakan antara satu dengan lainnya. Tabrakan antara dua inti atom akan terjadi tabrakan satu dengan lainnya. Tabrakan antara dua inti atom akan terjadi reaksi inti dengan akibat transmutasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar